Dyno Test
Apa itu Dyno?
Dyno, yang kalimat selengkapnya adalah Dynamometer, adalah sebuah alat
yang digunakan untuk mengukur tenaga/kekuatan, gaya puntir (torsi), atau
tenaga. Contohnya adalah, tenaga yang dihasilkan oleh mesin, yang dapat
dihitung dengan mengukur secara simultan torsi dan kecepatan rotasi per
menit (RPM - Revolutions Per Minute).
Dalam tulisan pertama telah dijelaskan bahwa Horsepower
merupakan kemampuan untuk mengusung beban selama periode tertentu dan
Torsi merupakan hasil dari gaya pada media yang memiliki sudut (angular
momentum) sehingga memiliki sudut relatif yang mempengaruhi besarnya
gaya yang dihasilkan dalam suatu masa.
Lalu, apa manfaat utama penggunaan Dynamometer ? Manfaat utama dari alat dynamometer (dyno), adalah untuk mendapatkan nilai Torsi (Torque) dan Horsepower (HP) yang dihasilkan oleh mesin pada RPM (Revolutions Per Minute) tertentu. Mengetahui nilai Torsi dan Horsepower pada RPM tertentu sangat
penting diketahui di ajang motorsport. Hal ini agar para tuner dan
pembalap tahu kondisi mesin yang digunakan, baik sebelum dimodifikasi
ataupun peningkatan nilai Torsi
dan HP setelah dilakukan modifikasi. Hal ini sangat penting mulai saat
penyetingan mesin hingga komponen yang ada dan tersambung dari flywheel
hingga ke bagian roda.
Torsi (Torque) dan Horsepower (HP) pada RPM tertentu (KSNusa Dyno Dynamics)
Dengan
pengetesan Dyno, dapat terlihat perbandingan air/fuel (A/F) ratio pada
setiap RPM dan posisi pedal gas tertentu serta pada beban (Load)
tertentu. Sehingga tuner dapat melakukan setting yang sesuai pada setiap
kondisi tersebut. Dengan demikian, titik optimum mesin untuk menghasilkan nilai Torsi dan Horsepower dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
Selain itu, dengan Dyno test, kita akan mengetahui titik tertinggi nilai Torsi dan HP pada setiap gigi. Sehingga, pembalap dapat menentukan titik perpindahan gigi pada RPM tertentu
Manfaat Umum Penggunaan Dynamometer
Pengetesan lewat Dynometer memberikan beberapa manfaat antara lain:
- Aman, karena pengetesan mesin dari RPM paling rendah hingga RPM tertinggi pada gigi transmisi perbandingan 1:1, dilakukan menggunakan mesin dynamometer (dyno), dan bukan dilakukan di jalan umum.
- Hasil yang pasti, karena pengetesan dilakukan dengan menggunakan parameter testing yang dibuat khusus untuk mencari hasil Torsi dan Horsepower
- Pada bererapa mesin Dyno, tersedia spesifikasi kendaraan OEM, sehingga operator Dyno tinggal memilih jenis kendaraaan dan tipe mesin
- Pada bererapa mesin Dyno, tersedia Weather Station, dimana pengetesan menggunakan suhu udara, tekanan udara yang sama dan konsisten, sehingga alat Dyno mampu memberikan hasil Torsi dan Horsepower yang akurat
- Dengan menggunakan parameter yang konsisten, maka pengetesan dapat dilakukan berulang kali dengan kondisi yang sama dan konsisten sehingga alat Dyno mampu memberikan hasil lebih akurat
- Hasil yang konsisten, karena kondisi pengetesan dapat dibuat konsisten dengan melakukan setting suhu udara, tekanan udara dan berbagai parameter lainnya yang dapat mempengaruhi Torsi dan Horsepower.
Lalu, apakah artinya Dynamometer ini
hanya bermanfaat untuk kalangan penggemar motorsport saja? Tidak juga.
Sebab, hasil dari Dyno ini dapat memperlihatkan kondisi mesin
sebenarnya, apakah mesin tersebut dalam kondisi pembakaran sempurna, dan
berbagai hal lainnya. Dengan adanya report untuk kebutuhan standard,
maka pemilik kendaraan dapat melakukan tuning sehingga performa
kendaraan dapat kembali sesuai dengan spesifikasi pabrik
Tipe alat pengukuran DynamometerBerbagai jenis produk saat ini sudah beredar yang mampu mengukur nilai Torsi dan Horsepower, baik untuk mendapatkan hasil Torsi dan Horsepower HP pada mesin (flywheel) yang lazim disebut Engine HP, maupun untuk mendapatkan hasil Torsi dan Horsepower pada roda, yang lazim disebut On-Wheel HP.
1. Engine Dynamometer
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur Torsi dan Horsepowerpada flywheel. Pada Engine Dynamometer, poros untuk masukkan (input) ke mesin Dyno (Dynamometer) ini mengambil titik pada roda flywheel yang terambung ke kruk-as (crankshaft).
1. Engine Dynamometer
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur Torsi dan Horsepowerpada flywheel. Pada Engine Dynamometer, poros untuk masukkan (input) ke mesin Dyno (Dynamometer) ini mengambil titik pada roda flywheel yang terambung ke kruk-as (crankshaft).
Mesin dalam keadaan siap dihidupkan terpasang pada Engine Dynamometer (warna biru)
Flywheel / Crankshaft yang pada mesin yang dihubungkan ke Engine Dynamometer
Pada hasil pengukuran Torsi dan Horsepower pada mesin (flywheel), sangat berguna untuk menentukan kondisi dan performa mesin. Hasil Horsepower
(HP) pada mesin (flywheel) akan selalu lebih besar antara 20-30%
dibandingkan hasil yang didapat pada roda (on-wheel). Hal ini disebabkan
beberapa faktor, antara lain:
- Faktor mesin yang terhubung ke transmisi, dimana pelat kopling pada transmisi sudah tidak bekerja mencengkram dengan sempurna, sehingga menyebabkan pelat kopling selip, yang mengakibatkan nilai test dyno menjadi menurun
- Faktor transmisi, transfer-case, wheel axle dan berbagai perangkat lainnya yang saling bergesekan akan mengurangi nilai Horsepower
- Faktor Torque Converter pada kendaraan dengan transmisi automatis, akan mengurani nilai Horsepower
- Kombinasi gigi didalam transmissi, kombinasi gigi di dalam transfer-case, serta kombinasi gigi pada final driver axle serta diameter lingkaran ban akan memberikan faktor perkalian yang akan menurunkan nilai Horsepower
Sedangkan hasil Torsi pada
flywheel akan selalu lebih besar dibandingkan hasil yang didapat pada
roda (on-wheel), karena disebabkan beberapa faktor, antara lain:
- Kombinasi gigi di dalam transmissi, kombinasi gigi di dalam transfer-case, serta kombinasi gigi pada final driver axle serta diameter lingkaran ban akan memberikan faktor perkalian yang akan meningkatkan nilai Torsi
- Faktor Torque Converter pada kendaraan dengan transmisi otomatis, akan meningkatkan nilai Torsi
Pengukuran untuk mendapatkan nilai Torsi dan Horsepower di roda (on-wheel) lebih digemari para modifikator, tuner dan pembalap, karena ini merupakan hasil yang
langsung berhubungan dengan permukaan lintasan balap, dan
menyimulasikan keadaan sebenarnya saat mengendarai kendaraan tersebut.
2. Chassis DynamometerPada
tipe Chassis Dynamometer, mesin kendaraan tersambung ke transmisi, ke
transfer-case dan ke axle differential. Sehingga pengetasan ini
menggunakan mesin dan seluruh sasis kendaraan dalam keadaan lengkap
terpasang.
Pada umumnya kategori Chassis Dynamometer dibagi menjadi On-Axle Torsi & Horsepower dan On-Wheel Torsi & Horsepower.
2a. Axle Dynamometer :
Pada alat pengetesan menggunakan Axle Dynamometer, Axle (As) roda kendaraan yang akan dites akan disambungkan ke alat Dyno sebagai input untuk pengetesan Torsi dan Horsepower. Untuk itu, roda kendaraan (kiri/kanan) harus dilepas, sehingga adaptor dari mesin Dynamometer dapat dipasangkan pada as roda kendaraan.
Pada alat pengetesan menggunakan Axle Dynamometer, Axle (As) roda kendaraan yang akan dites akan disambungkan ke alat Dyno sebagai input untuk pengetesan Torsi dan Horsepower. Untuk itu, roda kendaraan (kiri/kanan) harus dilepas, sehingga adaptor dari mesin Dynamometer dapat dipasangkan pada as roda kendaraan.
Walaupun
alat di sering disebut sebagai On-Wheel Dyno, namun sebenarnya hasil
dyno test dari alat ini masuk dalam kategory Axle Dyno Result, dan bukan
merupakan On-Wheel Dyno Result (karena Velg dan Ban tidak terpasang).
Namun, dalam beberapa alat Axle
Dynamometer yang menggunakan software dengan tipe simulasi, operator
dyno dapat memasukkan ukuran ban, sehingga hasil dyno yang didapat sudah
memperhitungkan faktor ukuran ban. Nilai Torsi dan Horsepower yang didapat bisa menyerupai nilai On-Wheel Dyno Result.
DYNAPACK Chassis Dynamometer. On-Axle Dyno Results.
2b. On-Wheel Chassis Dynamometer :
Pada alat pengetesan menggunakan On-Wheel Dynamometer, roda kendaraan yang akan dites bertumpu pada gelondong "Roller" yang terhubung ke alat Dyno sebagai input untuk pengetesan Torsi dan Horsepower. Dengan pengetesan dari roda, maka alat ini disebut sebagai On-Wheel Dyno. Hasil dyno test dari alat ini masuk dalam kategory On-Wheel Dyno Result (karena Velg dan Ban terpasang).
Pada alat pengetesan menggunakan On-Wheel Dynamometer, roda kendaraan yang akan dites bertumpu pada gelondong "Roller" yang terhubung ke alat Dyno sebagai input untuk pengetesan Torsi dan Horsepower. Dengan pengetesan dari roda, maka alat ini disebut sebagai On-Wheel Dyno. Hasil dyno test dari alat ini masuk dalam kategory On-Wheel Dyno Result (karena Velg dan Ban terpasang).
Mustang Powerdyne Chassis Dynamometer
Kendaraan apa saja yang dapat diuji pada Dyno?
Khusus di otomotif, saat ini telah
tersedia berbagai jenis alat Dynamometer untuk melakukan Dyno test mulai
dari kendaraan roda 2, kendaraan roda 4 hingga gokart. Khusus untuk
kendaraan roda 4, pengetesan dapat dilakukan baik dengan sistem
penggerak 2 roda (2WD), 4 roda (4WD) hingga All-Wheel Drive (AWD) untuk
kendaraan-kendaraan baru.
Pada
umumnya, mesin Dyno mampu melakukan testing dari tenaga yang dihasilkan
kendaraan mulai dari 5HP hingga di atas 2000HP. Ada pula beberapa
vendor mesin Dyno yang mampu melakukan tes lebih dari 2000HP.
Pada umumnya, mesin Dyno yang tersedia
di Indonesia mampu melakukan pengetesan tenaga hingga 1500HP, yang mana
bilangan ini sudah sangat jauh di atas rata-rata.
Pengujian Dyno ini dapat dilakukan untuk semua jenis kendaraan termasuk yang dilengkapi ECU
(Electronic Control Unit) dengan sistem ODB-II (On-Board Diagnostics).
Saat pengetesan, modul ODB-II tersebut dapat disambungkan ke mesin Dyno,
sehingga seluruh parameter On-Board Diagnostics yang ada dikendaraan
seperti suhu udara luar, suhu udara mesin, suhu air radiator, suhu oli
mesin, tekanan oli mesin, rpm mesin, posisi transmisi dan berbagai
parameter standard lainnya dapat terbaca.
Demikian pula bagi penggemar motorsport yang mengganti ECU dengan stand-alone racing ECU, mesin Dyno juga dapat disambungkan ke berbagai ECU tersebut dengan menggunakan adaptor khusus.
Dengan fungsi dan manfaat yang ada, alat
Dynamometer ini dapat digunakan oleh berbagai kalangan, baik itu
produsen di industri otomotif, tuner, pembalap hingga masyarakat umum.
Untuk
produsen industri otomotif, Dyno test merupakan alat untuk untuk menguji
produknya. Apakah ada peningkatan performa setelah produknya itu
diaplikasikan pada kendaraan yang dites. Dengan demikian produknya dapat
dipertanggung jawabkan.
Bagi para tuner dan pembalap, sudah tentu hasil test Dyno menjadi acuan untuk mengantisipasi performa kendaraan.
Dyno test dapat mendukung proses tuning mesin. Naik-turunnya grafik
Power, Torque dan AFR (perbandingan udara dan bahan bakar) digunakan
untuk mengatur setting ignition timing dan fuel pada komponen mesin
maupun komputer mesin (ECU). Dengan pengaturan yang detail dan baik,
performa mesin menjadi sangat optimal dan efisien, sekaligus aman.
Sementara
bagi masyarakat umum, khususnya penyuka modifikasi pada mesin, hasil
Dyno test dapat memperlihatkan perubahan performa. Artinya, kita akan
mengetahui secara pasti apakah modifikasi yang dilakukan memang tepat
dan tidak menghamburkan banyak biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar